Subnetting Network
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Mengapa Harus Melakukan Subnetting Terhadap Sebuah Network? Ini Alasannya
1. Agar lebih efsien dalam mengalokasikan IP Address dalam
sebuah jaringan dan memaksimalkan dalam penggunaan IP
Address.
2. Mengatasi perbedaan hardware dan media fsik yang
digunakan dalam satu jaringan, karena Router hanya dapat
mengintegrasikan berbagai Network dangan media fsik yang
berbeda jika setiap network memiliki Address network yang
Unik (Mac Address).
3. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya tabrakan
(Konghesti) akibat terlalu over banyaknya Host dalan suatu
Network.
Perhitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara yakni
binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat.
- IP Kelas C selalu di set 0
Hitunglah subnetting NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat Host yang valid : seperti di bawah :
- Subnet | 192.168.1.0 | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.192
- Host pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.193
- Host Terakhir | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.190 | 192.168.1.254
- Broadcast | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.191 | 192.168.1.255
2. IP Kelas B
Contoh : address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2 x 2 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
- Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang valid :
- Subnet 172.16.0.0 | 172.16.64.0 | 172.16.128.0 | 172.16.192.0
- Host Pertama 172.16.0. | 172.16.64.1 | 172.16.128.1 |172.16.192.1
- Host Terakhir 172.16.63.25 | 172.16.127.254 | 172.16.191.254 | 172.16.255.254
- Broadcast 172.16.63.255 | 172.16.127.255 |172.16.191.255 | 172.16.255.255
Network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
- Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
- Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 | 10.254.0.0 | 10.255.0.0
- Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 | 10.254.0.1 | 10.255.0.1
- Host Terakhir 10.0.255.254 | 10.1.255.254 | 10.254.255.254 | 10.255.255.254
- Broadcast 10.0.255.255 | 10.1.255.255 | 10.254.255.255 | 10.255.255.255
0 comments:
Post a Comment